Siapa yang tidak kenal topi, sebuah aksesoris yang tidak kalah diminati
pada jaman ini. Yeah, sekarang hat atu topi memang tidak lagi jadi
simbol status sosial seperti pada jaman-jaman Titanic, tahun 1880-1920
an. Kalau masa itu, semakin banyak riasan bunga plus bulu di topi, bisa
dipastikan dia berasal dari golongan atas. Terlebih kalau dia pakai gaun
kembang yang bikin segala aktivitas jadi serba sulit. Kurasa, orang
jaman itu lebih peduli ‘status’ ketimbang kenyamanan saat berpakaian.
Yeah, you could see di film Titanic seperti apa menderitanya pemeran
utama wanita di sana. Hingga akhirnya Perang Dunia I menyelamatkan
manusia dari jaman pemborosan topi ini.
Masuk pada tahun 1920 (dimulai saat perang dunia pertama berakhir), topi sudah mengalami
revolusi jadi lebih simpel dan easy to wear. Kurasa jaman ini adalah
kebalikan dari topi pada era sebelumnya, bahkan ada yang sangat kecil
sampai mirip cangkir di atas gulungan rambut. Pada jaman ini, topi
dipakai terlalu ke depan, hampir menutupi mata. So, ketika mereka mau
melihat sesuatu, ya harus mendongak dulu. Pada musim panas mereka pilih
menggunakan topi ala-ala pantai yang pinggirnya lebar, namun perbedaan
dari jaman sebelumnya, topi tersebut tidak dilengkapi bunga setaman dan
bulu sekandang. Nah, sejak jaman inilah payung tersingkirkan dari dunia
fashion, karena mereka pilih pakai topi lebar ketimbang bawa-bawa
payung. Asal tahu aja lho, di era sebelumnya, payung itu identik sebagai
aksesoris fashion. Mau hujan mau panas, mereka teteup deh buka payung,
kadang dijadikan ala-ala tongkat.
Pada tahun 1950, topi sudah berganti trend lagi. Perempuan masa itu
lebih suka topi simpel, aneka model, tapi tidak lagi dipakai hingga
menutupi mata. Yeah, mereka lebih fashionable, meskipun menurutku, topi
jaman 1920 tidak kalah keren. Jaman ini, sudah ada gaya topi yang mirip
lempengan martabak.
Tenang saja urusan topi, karena kita (alhamdulillah) hidup di jaman
kombinasi. Why? Yeah, jaman sekarang mah semuanya serba campur aduk,
semua boleh dipakai. Meskipun koleksi para desainer kenamaan yang
biasanya dijadikan perwakilan mode di tahun tertentu, tapi kita setuju
kan kalau sekarang adalah jaman orang menjunjung tinggi kebebasan. Tidak
hanya topi, kita pun sudah mencampur adukkan mode pakaian. Namun secara
umum, topi jaman sekarang dijadikan lebih simpel. Topi berbunga atau
bentuk cangkir teh biasanya digunakan dalam acara tertentu seperti
fashion show atau konser. Untuk sehari-hari, jangan salah, ada juga kok
yang berani pakai topi model jadoel. Namun umumnya mereka adalah
kalangan fashion icon yang suka dibilang be a fashion daripada follow
the fashion. Intinya mix and match fashion ala mereka sendiri. Topi
diambil dari tahun sebelum perang dunia pertama, kemeja ala tahun 1950, dan celana
bawahan lebar ala A Rafiq pun oke-oke saja.